Kamis, 20 Agustus 2015

Review : Anata e – Dearest (2012)

             Apa yang harus kau lakukan ketika tinggal sendirian?
            Pertanyaan itu akan terjawab setelah menonton film ini. Anata e adalah masterpiece dan film terakhir Ken Takakura. Film ini disutradai oleh Yasuo Furuhata dan ditulis naskahnya oleh Takeshi Aoshima. Sebuah film pencarian, sebuah film penuh pelajaran.
            Film dibuka dengan kilas balik ketika Kurashima Eiji (Ken Takakura) Pegawai negari yang bekerja di kepolisian mengobrol dengan Istrinya Yoko Kurashima (Yuko Tanaka) tentang lonceng angin yang menjadi adegan kenangan yang tidak bisa dilupakan Kurashima setelah kematian Yoko.
          Kematian Yoko membuat Kurashima harus pergi ke desa asal Yoko untuk menaburkan abunya. Ada niat pensiun dari Kurushima dari kepolisian untuk mengarungi hidup sendirian dan mencoba pergi dengan mobil yang direncanakan menjadi mobil serbaguna mereka berdua yang akhirnya tidak kesampaian.
           Di perjalanan menuju desa Yoko, Kurushima berkenalan dengan orang-orang yang menarik, dari guru sastra (Takeshi Kitano) yang akhirnya memberikannya buku puisi tentang perjalanan, bertemu Tamiya Yuji dan Nanbara dua orang penjual makanan dari daerah ke daerah hingga orang-orang lain. perjalanan Kurushima merupakan perjalanan yang monumental, berharga dan menyadarkan dirinya akan pola pikirnya.
            Film ini mempunyai ending twist yang begitu memikat. Film ini juga memenangkan 4 piala dari 11 nominasi. Saya berpikir itu pantas dikarenakan film ini sangat baik, berkesan dan tak akan bisa dilupakan oleh saya sendiri.
                Walau mempunyai alur campuran, film ini mudah dipahami dan cocok ditonton oleh semua kalangan. Terselip kisah satir, tragedik yang mungkin banyak dialami oleh manusia akan tetapi manusiawi dan penuh cinta. Ya film ini mengajarkan tentang cinta, bahkan bermacam-macam atau beragam, yang mengajarkan akhirnya kita yang memilih sendiri apa itu arti cinta.
            Ken Takakura adalah aktor utama dalam film ini dan saya benar-benar terpikat dengan aktingnya. Beraroma ayah sekali walau di film ia tak punya anak. Sosok yang sabar dan sangat mencintai istrinya.
                Akhirnya dapat saya katakan ini adalah film yang saya rekomendasikan walau sebenarnya tidak cukup terkenal di Indonesia. Film yang menjadikan kita untuk lebih memahami apa itu cinta dan cita-cita.

1 komentar: