Kamis, 20 Agustus 2015

Review : Anata e – Dearest (2012)

             Apa yang harus kau lakukan ketika tinggal sendirian?
            Pertanyaan itu akan terjawab setelah menonton film ini. Anata e adalah masterpiece dan film terakhir Ken Takakura. Film ini disutradai oleh Yasuo Furuhata dan ditulis naskahnya oleh Takeshi Aoshima. Sebuah film pencarian, sebuah film penuh pelajaran.
            Film dibuka dengan kilas balik ketika Kurashima Eiji (Ken Takakura) Pegawai negari yang bekerja di kepolisian mengobrol dengan Istrinya Yoko Kurashima (Yuko Tanaka) tentang lonceng angin yang menjadi adegan kenangan yang tidak bisa dilupakan Kurashima setelah kematian Yoko.
          Kematian Yoko membuat Kurashima harus pergi ke desa asal Yoko untuk menaburkan abunya. Ada niat pensiun dari Kurushima dari kepolisian untuk mengarungi hidup sendirian dan mencoba pergi dengan mobil yang direncanakan menjadi mobil serbaguna mereka berdua yang akhirnya tidak kesampaian.

Review : Kikujiro (1999)

             Bagi penggemar film-film unik dan artistik, kikujiro adalah film yang tidak boleh dilewatkan. Lewat tangan diri Takeshi Kitano yang lebih dikenal di Indonesia sebagai Raja dalam acara game mingguan Benteng Takeshi di televisi. Sebagai Sutradara, Penulis Naskah hingga Aktor Takeshi mampu membuat film ini hidup dan menarik.
            Sebenarnya film ini ceritanya amat sederhana, yaitu tetangga yang mengantar bocah untuk bertemu ibunya di kota tempatnya bekerja. Bocah ini bernama Masao (Yusuke Sekiguchi) yang tinggal bersama neneknya berdua saja. di saat liburan musim panas dimana teman-temanya liburan. Ia tidak mempunyai sahabat dan berinisiatif untuk menemui ibunya sendirian karena sudah lama ia tidak bertemu. Kikujiro (Takeshi Kitano) disuruh oleh istrinya untuk menemani Masao sampai ke tempat ibunya.

Rabu, 19 Agustus 2015

Pola Pikir dan Indonesia

            Saya menganggap bahwa pola pikir dibentuk dari tiga hal antara lain lingkungan, agama serta proses hidup yang semuanya saling terikat. Semakin dewasa kita maka semakin pula pola pikir itu berubah. Entah semakin baik atau tidak, entah semakin optimis atau menjadi pesimis. Setidaknya bagi saya memahami pola pikir orang lain jika menjadi penyeleksi, konsultan atau sebagainya ini sangat penting daripada hal yang dinamakan kemampuan study.

1. Lingkungan
            Pola pikir manusia berkembang atas dasar apa yang ia rasa dan ia ingin lakukan, lingkungan membentuknya, terutama membentuk karakter pribadi. Saya orang melayu dan saya sangat suka ngobrol untuk sekedar tukar pendapat sambil minum kopi atau sekedar memakan kentang goreng untuk menghabiskan waktu walau itu hanya obrolan ringan, bodoh dan tidak bermanfaat. Tapi berkat ini saya punya gambaran untuk suatu hal, misalkan saya jadi tahu jokja walau belum kesana. kehidupan sehari-hari berkat lingkungan seperti ini serta kebiasaan terus menerus mau tidak mau mempengaruhi pola pikir saya

2. Agama
            Hal yang membuat saya merasa beruntung lahir di dunia adalah saya beragama islam dari lahir. Entah jika saya lahir dari ibu bapak agama lain, saya tidak tahu. Agama membantu pola pikir, itu pasti. Jika dulu pada masa saya masih ada pelajaran di sekolah yang sekarang sudah ditiadakan yaitu budi pekerti, itu juga membantu pola pikir dasar dari kecil. Sekarang bagi saya manusia harus lebih mengakar ke agama untuk membangun aspek dasar hidup, karena dunia menurut saya semakin lama semakin tidak manusiawi

3. Proses hidup
            Perjalanan hidup adalah pengalaman paling berharga. Tidak mungkin manusia tidak mempunyai kesalahan dan di masa seterusnya sudah sewajarnya manusia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Perjalanan hidup membangun pola pikir manusia untuk lebih baik, bahkan sebaliknya untuk memupus harapan dan itu pasti setiap orang rasakan, ada hal yang tidak bisa dicita-citakan lagi karena waktu takkan kembali. Sikap kita dengan ini sesuai dengan pribadi dan pola pikir masing-masing