Saya
menganggap bahwa pola pikir dibentuk dari tiga hal antara lain lingkungan,
agama serta proses hidup yang semuanya saling terikat. Semakin dewasa kita maka
semakin pula pola pikir itu berubah. Entah semakin baik atau tidak, entah
semakin optimis atau menjadi pesimis. Setidaknya bagi saya memahami pola pikir
orang lain jika menjadi penyeleksi, konsultan atau sebagainya ini sangat
penting daripada hal yang dinamakan kemampuan study.
1. Lingkungan
Pola
pikir manusia berkembang atas dasar apa yang ia rasa dan ia ingin lakukan,
lingkungan membentuknya, terutama membentuk karakter pribadi. Saya orang melayu
dan saya sangat suka ngobrol untuk sekedar tukar pendapat sambil minum kopi
atau sekedar memakan kentang goreng untuk menghabiskan waktu walau itu hanya
obrolan ringan, bodoh dan tidak bermanfaat. Tapi berkat ini saya punya gambaran
untuk suatu hal, misalkan saya jadi tahu jokja walau belum kesana. kehidupan
sehari-hari berkat lingkungan seperti ini serta kebiasaan terus menerus mau
tidak mau mempengaruhi pola pikir saya
2. Agama
Hal
yang membuat saya merasa beruntung lahir di dunia adalah saya beragama islam
dari lahir. Entah jika saya lahir dari ibu bapak agama lain, saya tidak tahu.
Agama membantu pola pikir, itu pasti. Jika dulu pada masa saya masih ada
pelajaran di sekolah yang sekarang sudah ditiadakan yaitu budi pekerti, itu
juga membantu pola pikir dasar dari kecil. Sekarang bagi saya manusia harus
lebih mengakar ke agama untuk membangun aspek dasar hidup, karena dunia menurut
saya semakin lama semakin tidak manusiawi
3. Proses hidup
Perjalanan
hidup adalah pengalaman paling berharga. Tidak mungkin manusia tidak mempunyai
kesalahan dan di masa seterusnya sudah sewajarnya manusia tidak ingin
mengulangi kesalahan yang sama. Perjalanan hidup membangun pola pikir manusia
untuk lebih baik, bahkan sebaliknya untuk memupus harapan dan itu pasti setiap
orang rasakan, ada hal yang tidak bisa dicita-citakan lagi karena waktu takkan
kembali. Sikap kita dengan ini sesuai dengan pribadi dan pola pikir masing-masing